Foto PKH
21.54 | Author: dzar
FOTO HASIL Ekstrakulikuler SMPN 5 Tarakan
Guru : Supriyati
By : Miss Muji
Barang bekas bungkus agar2

PKH Manik-manik

Barang bekas kardus

PKH Jahit

PKH Jahit. Wani piro...?

Semangat Adiwiyata

Barng2 PKH

Murah.. Pesan Via SMS Ke SMPN 5 Tarakan

Murah-murah ....$$$$

Foto-foto Lomba Gambar
21.42 | Author: dzar
Hari : Cipta Puspa dan Satwa Nasional
Tgl   : 25 Nopember 2011
Tempat : SMPN 5 Tarakan
By : Miss Muji

Adiwiyata 1
Adiwiyata 2






Adiwiyata 3
Adiwiyata 4

Adiwiyata 5

Adiwiyata 6

Adiwiyata 7

Adiwiyata 8

21.16 | Author: dzar

   a.      Pendekatan Nilai Pi (π)

Percobaan:
1.      Menentukan Nilai Pendekatan untuk Perbandingan Keliling terhadap Diameter Lingkaran
Kegiatan Siswa:
1.       Menentukan keliling lingkaran terlebih dahulu. Dengan langkah:
a.       Menggambar  lingkaran dengan piring diatas sebuah karton putih ukuran piring setiap kelompok memiliki piring yang berbeda-beda. Kemudian menggambarnya dengan menggunakan spidol agar supaya agak tebal garis busurnya.

b.       Setelah menggambar, masukkan sebuah benang pada jarum
c.       Tancapkan jarum yang sudah dililit benang pada ujung busur lingkaran
d.       Benang di putar mengelilingi busur lingkaran
e.       Kemudian diukur dengan mistrar = Keliling Lingkaran

2.       Untuk gambar lingkaran digunting, karena diameternya tidak diketahui maka tentukan dengan langkah:
a.       Menjiplak permukaan lingkaran dengan suatu benda
b.       Hasil jiplakan lingkaran digunting
c.       Setelah digunting maka akan menghasilkan berupa gambar lingkaran
d.       Lingkaran dilipat sehingga saling menutupi dengan tepat, maka bekas lipatan tersebut merupakan garis tengah dan diameter lingkaran.
e.       Kemudian ukur lipatan lingkaran = diameter lingkaran

3.       Buatlah beberapa gambar dan percobaan lainya! Dengan memasukan ukuran keliling dan diameternya pada tabel dibawah berikut!
Lingkaran
Diameter
Keliling
   Keliling Lingkaran
        Diameter
1.
2.
3.
4.
. . . cm
. . . cm
. . . cm
. . . cm
. . . cm
. . . cm
. . . cm
. . . cm


Berdasarkan tabel yang kamu buat, tentukan nilai rata-rata untuk hasil keliling Lingkaran
                                                                                                                                                        diameter
dengan pembulatan sampai dengan dua decimal.
a.       Kesimpulan apa yang dapat ditarik tentang nilai tersebut?
b.       Apakah nilai ini berlaku untuk sembarang lingkaran?

Hasil percobaan disebut dengan pendekatan pi (π), tidak dapat dinyatakan secara tepat dalam bentuk pecahan biasa maupun pecahan desimal. Oleh karena itu pi disebut dengan bilangan irrasional dengan pembulatan sampai dua tempat desimal:
1.       Dengan pecahan biasa, maka  =
2.       Dengan pecahan desimal, maka  = 3,14 ( pembulatan sampai dua tempat desimal )

Menggambar Lingkaran















b.Menentukan Keliling dan Luas lingkaran

Keliling Lingkaran









1.1   Keliling lingkaran
Dari rumus : keliling lingkaran =
                                          Diameter
                         Jika K adalah Keliling Lingkaran dan d adalah diameter, maka K =

                         Jadi,  K =  x d
                         Karena d = 2r, maka K = π x 2r
                                                                        = 2πr
                         Untuk Keliling lingkaran  K = π x d atau K = 2πr
                         Dengan: d = diameter, r = jari-jari, π = 22/7 atau 3,14

 
1.2   Luas Lingkaran
Luas Lingkaran






                      
                        Maka: L = π r2
                        Dengan L = Luas Lingkaran, r = jari-jari lingkaran

c.      Menghitung Keliling Lingkaran

1.      Soal-soal
a.       Tentukan keliling lingkaran jika diketahui diameternya sama dengan 14cm
Jawab:
d = 14 cm
Keliling Lingkaran = π x d = 22/7 x 14 = 44cm
b.      Pak Mudi, membuat roda andong(delman), diminta membuat roda dengan syarat sekali putaran roda tersebut dapat menempuh jarak kurang lebih 4,7m. Berapa panjang jari-jari roda tersebut?
Jawab:
K = 4,7m = 470Cm
K = πd = 2πr
r = K/2π
  = 470 : (2 x 3,14)
  = 470 : 6,28
  = 74,84

  = 75 cm                    * Jadi jari-jari roda adalah 75cm

d.      Menghitung Luas Lingkaran

      1 .    Soal-soal
                a.       Diketahui luas sebuah lingkaran 6,16 m2.
Tentukan:
1.      Diameter lingkaran
2.      Keliling Lingkaran
Jawab:
L = 6,16 cm2 = 61.600 cm2
1.      π x r2 = 61.600
r2 = 61.600 : π = 61.600 :
     = 61.600 x
     = 2.800 x 7
     = 19.600
r   =  = 140 cm
Diameter: d = 2r = 2 x 140 = 280 cm
2.      Keliling Lingkaran:
K = 2πr
    = 2 x  x 140 = 880 cm

         b.       Hitunglah luas lingkaran yang mempunyai keliling 154cm
Jawab:
K   = 154cm
2πr = 154
  r = 154 : 2π
  r = 154 : (2 x 22/7)
  r = (154 x 7) : 44
  r = 1.078 : 44
  r = 24,5 cm

   c.      Sebuah alat penyiram taman dapat menyemprotkan air secara berputar, sehingga menghasilkan daerah penyiraman berbentuk lingkaran. Jika jarak semprotan terjauh dari alat itu adalah 15m, berapa luas taman yang dapat disiram dengan alat itu?
Jawab:
Daerah penyiraman berbentuk lingkaran dengan jari-jari = jarak terjauh dari air yang disemprotkan, yaitu 15m, maka:

Luas taman yang disiram = Luas lingkaran dengan jari-jari 15m
                                                =  x r2
                                                = 3,14 x 15 x 15
                                                = 3,14 x 225
                                                = 706,5 m2

 
      e.      Proses Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran Terstruktur

Proses penyelesaian keliling & luas lingkaran
























20.54 | Author: dzar
LINGKARAN


1.      Pengertian Lingkaran dan Bidang Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan semua titik di sebuah bidang datar memiliki jarak yang sama dari suatu titik tetap pada bidang tersebut. Titik tetap pada bidang itu disebut dengan titik pusat lingkaran. Adapun jarak yang sama dari satu titik ke titik yang lain disebut dengan jari-jari lingkaran. Bidang lingkaran adalah daerah yang dibatasi dengan lingkaran. Tentu saja berbeda antara lingkaran dan bidang lingkaran. Dengan benang kita dapat mengkontekstualkan lingkaran sedangkan dengan tripleks atau karton dapat mengkontekstualkan bidang lingkaran.
Perhatikan Gambar dibawah ini!
Lingkaran dan bidang lingkaran








2.    Unsur-unsur Lingkaran ebuah lingkaran dengan titik pusat di-O

(perhatikan gambar!) mempunyai unsure-unsur sebagai berikut:
  1. Titik O merupakan titik pusat
  2. OA = OB = OC disebut dengan jari-jari lingkaran atau radius. Jari-jari lingkaran dilambangkan dengan r (radius)
Lingkaran yang berpusat di titik O dan memiliki jari-jari r maka dapat dituliskan dengan ( O,r )
  1. Tali busur adalah garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran. Pada gambar, ruas garis AC,BC dan DE merupakan tali busur.
 

unsur-unsur lingkaran












Tali busur yang melalui titik pusat lingkaran disebut dengan diameter atau garis tengah lingkaran. Pada gambar diatas ruas garis AC merupakan diameter lingkaran. Diameter lingkaran dilambangkan dengan ‘d’ hubungan antara jari-jari dengan diameter lingkaran adalah d = 2r

d. Apotema adalah ruas garis yang ditarik dari titik pusat lingkaran tegak lurus   pada sebuah tali busur. Apotema juga bisa disebut dengan jarak titik pusat lingkaran dengan tali busur tertentu. Pada gambar ruas garis OF merupakan apotema.

e. Busur adalah bagian dari keliling lingkaran dan dilambangkan dengan garis lengkung. Busur yang kurang dari setengah keliling lingkaran disebut dengan busur kecil. Sedangkan busur yang lebih dari setengah lingkaran disebut dengan busur besar.

Busur besar & Busur kecil









1.      Bagian-bagian Lingkaran
Bagian Lingkaran dapat dibagi menjadi dua yaitu : juring atau sektor dan tembereng

a.      Juring atau sektor
Adalah daerah didalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari lingkaran dan busur lingkaran dihadapan sebuah sudut pusat yang dibentuk dua jari-jari tersebut. Juring dengan sudut pusat kurang dari 1800 dinamakan dengan juring kecil. Sedangkan juring dengan sudut pusat lebih dari 1800 dinamakan juring besar.


Juring besar & Juring Kecil


 
Ket:
Apabila tidak ada keterangan, yang dimaksud dengan juring AOB adalah Juring kecil AOB




 
b.      Tembereng
Adalah daerah yang dibatasi oleh busur lingkaran dan tali busurnya. Tembereng dengan sudut pusat kurang dari 1800 maka disebut dengan tembereng kecil dan tembereng dengan sudut pusat lebih dari 1800 disebut dengan tembereng besar.

Tembereng besar & Tembereng kecil









1. Apa supervisi klinis itu?
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
2. Mengapa supervisi klinis diperlukan?
Beberapa alasan mengapa supervisi klinis diperlukan, diantaranya:
    Tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauh mana praktik profesional telah memenuhi standar kompetensi dan kode etik
    Ketinggalan iptek dalam proses pembelajaran
    Kehilangan identitas profesi
    Kejenuhan profesional (bornout)
    Pelanggaran kode etik yang akut
    Mengulang kekeliruan secara masif
    Erosi pengetahuan yang sudah didapat dari pendidikan prajabatan (PT)
    Siswa dirugikan, tidak mendapatkan layanan sebagaimana mestinya
    Rendahnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat dan pemberi pekerjaan
3. Apa tujuan supervisi klinis?
Secara umum tujuan supervisi klinis untuk :
    Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.
    Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
    Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul dalam proses pembelajaran
    Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang ditemukan dalam proses pembelajaran
    Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan.
4. Apa karakteristik supervisi klinis?
Supervisi klinis memiliki karakteristik sebagai berikut:
    Perbaikan dalam pembelajaran mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelektual dan bertingkah laku berdasarkan keterampilan tersebut.
    Fungsi utama supervisor adalah menginformasikan beberapa keterampilan, seperti: (1) keterampilan menganalisis proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan, (2) keterampilan mengembangkan kurikulum, terutama bahan pembelajaran, (3) keterampilan dalam proses pembelajaran.
    Fokus supervisi klinis adalah: (1) perbaikan proses pembelajaran, (2) keterampilan penampilan pembelajaran yang memiliki arti bagi keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran dan memungkinkan untuk dilaksanakan, dan (3) didasarkan atas kesepakatan bersama dan pengalaman masa lampau.



5. Apa prinsip-prinsip dalam supervisi klinis?
Beberapa prinsip yang menjadi landasan bagi pelaksanaan supervisi klinis, adalah:
    Hubungan antara supervisor dengan guru, kepala sekolah dengan guru, guru dengan mahasiswa PPL adalah mitra kerja yang bersahabat dan penuh tanggung jawab.
    Diskusi atau pengkajian balikan bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil pengamatan.
    Bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tidak bersifat menyalahkan.
    Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama.
    Hasil tidak untuk disebarluaskan
    Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, dan tetap berada di ruang lingkup pembelajaran.
    Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (pengamatan) dan tahap siklus balikan.
6. Bagaimana prosedur supervisi klinis?
Pelaksanaan supervisi klinis berlangsung dalam suatu siklus yang terdiri dari tiga tahap berikut :
    Tahap perencanaan awal. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: (1) menciptakan suasana yang intim dan terbuka, (2) mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran, (3) menentukan fokus obsevasi, (4) menentukan alat bantu (instrumen) observasi, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan obeservasi.
    Tahap pelaksanaan observasi. Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: (1) harus luwes, (2) tidak mengganggu proses pembelajaran, (3) tidak bersifat menilai, (4) mencatat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan observasi.
    Tahap akhir (diskusi balikan). Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: (1) memberi penguatan; (2) mengulas kembali tujuan pembelajaran; (3) mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati bersama, (4) mengkaji data hasil pengamatan, (5) tidak bersifat menyalahkan, (6) data hasil pengamatan tidak disebarluaskan, (7) penyimpulan, (8) hindari saran secara langsung, dan (9) merumuskan kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan.