Bab. 1 Operasi Aljabar
18.09 | Author: dzar

Pengerian dasar operasi Aljabar:
1.      Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif
2.      Hasil kali bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative adalah bilangan bulat positif
3.      Hasil kali bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative adalah bilangan bulat negative
4.      Hasil kali bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat negatif

Untuk selengkapnya dapat anda Download di Sini
16.59 | Author: dzar


Download : Klik disini
Nilai kelas 8.3
16.41 | Author: dzar
Bagi siswa kelas VIII harap membeli LKS Matematika diKoperasi (Semester 1 )@Rp 10.000,-

POHON SAWO
17.35 | Author: dzar
Sebatang pohon Sawo itu telah membesar, kinipun telah berbuah beberapa butir. Udara yang sejuk, angin yang sepoi serta zat hara yang terkandung dibawah tanah dimana ia ditanamlah yang telah membesarkanya. Selain itu karena sentuhan tanganku yang senantiasa merawatnya dari gulma liar turut andil pada proses perkembanganya. Satu dua daunya jatuh menimpa rambutku yang sebahu. Pemandangan itu telah biasa, akupun telah hafal dengan prilaku dedaunan yang telah enggan melakukan fotosintesis. Bahkan helai-helai kelopak bunga berwarna putih seringkali menampar halus permukaan hidungku.

Lima tahu berlalu semejak lulus SMA. Kini aku telah berubah menjadi manusia beranjak dewasa. Proses pertumbuhan dan tempaan hidup yang begitu panjang. Dulu ketika SMA aku sering berseloroh jika waktu tiga tahun itu cepat. Sebaliknya yang terjadi selama ini begitu panjang, penuh perjuangan, dan sakit sekali. Sifatku yang dulu keras sedikit demi sedikit melapuk karena proses kehidupan. Kakiku yang dulu seolah paling kuat kini sedikit melemah karena telah lelah mengarungi jalanan yang sarat dengan pengalaman dan ilmu. Karakterku yang begitu kasar melarut bersama profesiku sebagai seorang guru TK. Lalu apakah ini pilihan hidupku? Kemana cita-cita yang dulu mengakar dijiwa, digembar-gemborkan oleh sepasang bibir dengan sebuah lidah yang tak bertulang. Upss. . . maafkan aku cita-citaku. Engkau begitu mudah pudar dan musnah seolah hanya menyangkut dikerongkongan tersiram oleh air dan berlalu. Bukan maksudku yang melupakanmu. Tetapi kemapuanku untuk bersekolah hanya sebegitu. Bersama awan yang berlalu, bersama buritan kapal dan bersama deburan ombak aku titip maafku yang terdalam untukmu cita-citaku.

Begitu juga dengan seseorang yang telah lama meninggalkanku. Saat kaki terayun meninggalkan gedung SMA cerita itu berakhir dan ia hilang tak berimba. Hanya sayatan-sayatan nama disetiap sudut pagar tembok sekolah terkadang mengenangya. Bersama dengan teman-teman seangkatan. Kiranya dirimu dimana? Pernah seekor burung menyampaikan berita bahwa engkau telah meninggal dunia, tetapi naluriku yang terdalam tak percaya. Walau jatuh bangun aku berusaha melupakan, menampik semua ceritera mengenai dirimu akhirnya aku tetap tak berdaya. Semakin aku melupakan seolah semakin tercekat dengn rasa betapa banyak waktu dan kenangan yang aku lewati bersama denganmu. Air muka yang tak beraturan sering terlukis ketika teringat hari-hari bersamamu yang terus terang tidak terlalu mengenakkan. Jika hal itu menggenangi seluruh perasaan layaknya badai aku segera mengangkat kursi rotan menuju bawah pohon sawo itu. Aku menceritakan semua padanya dengan kesedihan yang tersumbat dan sesak didada. “ Kemana engkau Fen?” Tanyaku selalu dalam sepi dan kesunyian.

Hening tanpa jawaban. Disebuah relung yang paling dalam, ingin aku mengamuk semua orang yang dekat denganku. Lalu apa salahnya? Apakah mereka akan perduli pada masalahku ini. Hanya diam, air mata, dan seribu kata-kata terpendam dalam dilubuk hati. Perih. . . baru aku merasa beginilah jika ingin bicara tanpa teman yang diajak mengadu. Lambaian tangan terakhir yang aku saksikan pada sebuah Bus lintas Sumatera. Itu bukanlah salahku. Jambi. . . Muara Bungo. Itu jarak yang sangat jauh, jangankan ingin kesana. Sudut kotanya saja aku tidak pernah membayangkan. Apa yang engkau lakukan disana wahai sahabat baikku? Itu semua bukan salahku. Engkaulah yang telah bersalah. Mengapa itu engkau lakukan pada Desy, terlalu dini jika engkau melakukan itu padanya. Apa yang berada diotakmu, mengerogotimu, hingga engkau sekejam itu. Pulanglah semua telah berlalu.

Saat berita itu berambus ketelingaku, shock. Benar saja? Aku tak mengira engkau sekejam itu melakukanya. Apakah perhatian yang aku berikan kepada hidupmu, kesehatan dan isi otakmu masih kurang? Mencontek, les Prifat yang aku berikan dan kau hanya memberikan aku imbalan dengan barang-barang yang dirasa tak berharga saat itu . Mengapa harus memiliki akhir yang dingin dan setragis ini? Fendy. . . kembalilah sahabatku! Lakukan kewajibanmu jika engkau telah menjadi orang. Kami dan terutama aku menatikanmu. Tak banyak yang bisa aku harapkan darimu selain pulang dan melakukan hal selayaknya pada kehidupan sekarang ini.
Desy menatap mataku sekejap. Bisu, suasana pagi ini masih senyap di pinggiran pintu kelas B-1. Desy membusungkan dadanya kearahku, sambil menggeser posisi pantat anak berumur lima tahun dua bulan.
“ Fredy. . . selamat pagi sayang?” Salamku kepada seorang anak yang kini berada digendonganku. Desy tersenyum tanda hatinya sedang bergembira.
“ Apa kabar Farah?” Ia kembali tersenyum dengan kedua lesung pipitnya
“ Baik Des. Sedang tidak sibuk ya? Biasanya yang antar Mas Gatot?” Tanyaku singkat
“ Iya. . . siEmas lagi ingin istirahat. Lagian hari Sabtu gini sedang nggak kerja dibiro Penjualan Tiket Bapak. Jadi aku antar Fredy, sekalian ketemu kamu. Kepengen curhat.” Ia tersenyum nakal kearahku. Masih seperti dulu ia memang sedikit genit, seperti ibunya yang cerai dengan ayahnya. Beberapa tahun yang lalu.
“ Oh. . . begitu? Boleh tapi pulangan kerja ya.” Kalimat berita aku ucapkan padanya dengan sedikit semangat. Fredy aku turunkan dari gendongan dan kuambil rangselnya kemudian aku letakkan pada loker merahnya. Suasana menjadi riuh ketika beranjak pukul tujuh tiga puluh pagi. . . anak-anak mulai berdatangan diantar orang tuanya dengan kendaraan yang berbeda-beda. Bahkan ada yang hanya berjalan kaki. Seperti kiranya aku dulu.

Sekitar pukul sebelas siang, kami berdua ( Desy dan aku ) duduk dengan kursi rotan dibawah pohon sawo yang sedikit rindang. Desy sempat membeli camilan kacang rebus tadi ketika aku bonceng dengan sepeda motor. Sedangkan anaknya dan pembantunya pulang dijemput suaminya yang baik serta dewasa sekali. Jika memandangnya ingin sekali aku memiliki pendamping seperti suami Desy itu. Tapi ah. . . bukankah jodoh ditangan Tuhan. Desy mulai membuka pembicaraan mengenai Fendy. Aku sudah menduga dari tadi pagi, itulah yang akan ia curhatkan padaku. Walau seperti mengoyak luka yang dalam tetapi aku berusaha tersenyum mengikuti irama dan gerak tubuhnya. Ia tak pernah berubah, masih selalu seperti ketika SMA. Berjingkrak-jingkrak jika sedang senang, dan memerah wajahnya jika merasa malu-malu.
“ Seperti apa dia sekarang ya Far?” Aku hanya tersenyum dalam. Karena akhir-akhir ini juga sering membayangkan betapa rindunya aku dengan sosok itu.
“ Kamu nggak inget? Waktu dia memarahimu ketika salah mengerjakan PR?” Desy kembali terbahak-bahak tanpa beban. Aku kembali ikut tertawa denganya.
“ Andai dia kembali, aku akan sangat bersedia sekali jika ia mengajak aku menikah.” Aku tersentak sampai-sampai kacang yang telah hancur dan akan kutelan tersedak akhirnya aku terbatuk-batuk. Secepat mungkin aku menguasai diriku. Dan menghentikan batukku.
“ Lalu Suami kamu?” Aku bertanya kepadanya
“ Ya. . . minta cerai aja. Gampangkan? Kamu fikir kami keluarga normal? Nggak Far. . . dia itu memperisteri aku sebagai isteri kedua, lagian ia Cuma mau perusahaan Papa yang dibidang property itu. Dari pada keduluan orang, kalau dia kembali kasih kabar aku duluan ya. Jadi aku bisa ngurus ceraiku secepatnya.” Nafasku benar-benar mandek, Kepalakupun seolah-olah berhenti berputar. Aku merasa telah mati dan benar-benar mati. Desy. . . ia anggap apa kehidupan ini? Ya. . . orang kaya memang selalu seperti itu. Tapi apakah kiranya semua orang berharta lebih akan berlaku seperti itu? Pohon sawo tolonglah jika engkau anggap aku salah jatuhkanlah helaian daunmu yang telah kering dan srek. . . sehelai daun sawo mulai mencoklat jatuh tepat diantara alisku. Hatiku mulai tenang dalam sepinya hidupku pohon sawo itu selalu menemaniku.

Fen. . . dimana kamu? Kembalilah banyak hal yang harus kamu selesaikan. Kembali!. . . berikan penjelasan yang membuat semuanya tenang!!!
Desy pulang sejak pukul enam sore setelah shalat ashar berjamaah denganku. Aku memasuki rumah kontrakanku yang sedari dulu menaungi kami entah mulai kapan? Yang jelas semenjak orang tuaku masih hidup semua, kami sudah meninggali rumah ini. Suasana ruang tamu masih bersih, karena aku jarang melakukan aktifitas berlebih diruang tamu. Badanku letih, kurebahkan badanku diatas kasur dan aku tertidur pulas sekali. . . rasanya malas memikirkan diriku yang semakin dirasakan semakin terobek-robek dan pedih.

Handphone-ku berbunyi. Aku buru-buru membukanya “ aku menunggumu dibawah pohon sawo. Cepatlah kemari!” kusibak tirai jendela tanpa teralis didepan mukaku. Aku tersentak bukan kepalang ,itu siapa? Dengan terburu-buru aku membuka pintu. Aku berlari-lari kecil untuk segera sampai dimana seseorang itu berdiri. Semakin kudekati ada persasaan yang ingin sekali melompat dan tertumpah. Aku sengaja menabraknya dan memeluknya erat sekali. Aku menagis, terlalu banyak hal yang ingin aku sampaikan denganya. Tetapi maaf. . . waktu tidak akan berbuat terlalu baik lagi kepadaku. Mengapa? Ketika aku sadari ia telah berubah dengan seragam cokelatnya berbalut title Bribda. Kulepaskan pelukan itu. Kemudian mundur beberapa langkah.
“ Maafkan aku, aku terlalu bahagia bisa melihatmu? Banyak hal yang aku curah pada waktu dengan sia-sia untukmu. Aku fikir harapan itu semu. Pohon sawo ini saksi bisu, engkau boleh menanyainya. Apa yang aku lakukan disetiap senja dengan kebisuanya.” Aku terhenti menghapus airmata yang membanjiri pipi
“ Gadis bodoh. Banyak bicara.” Ia merangkulku dengan erat.
“ Aku juga merinduimu. Terlalu lama untuk mewujudkan cita-cita. Hingga detik ini aku masih memikirkanmu. Makian, olokan, ejekan dan sindiran yang aku lontarkan padamu hanyalah kata kiasan dimana aku ingin mendapat perhatianmu. Mendapat tempat sempit difikiranmu untuk selalu menyita waktumu. Mengapa aku membencimu.” Dia tersenyum manis sekali. Senyuman itu kurindui semenjak lima bahkan enam tahun ini
“ Tapi mengapa engkau pergi Fen?”
“ Kamu tak percaya padaku? Bukankah engkau tau semua tentang aku? Mengapa engkau lebih mempercayai Desy ketimbang aku?” Aku hanya menggeleng berat
“ Anak didalam kandunganya itu. Bukan anakku, aku akan buktikan dengan tes DNA. Mulai sekarang aku akan bertanggung jawab. Karena aku bukan anak kecil yang sedang mencari jati diri. Apapun yang terjadi aku akan melakukan yang terbaik. Aku tidak akan membuatmu menangis dalam sendiri, karena kau simpan perasaanmu sendiri. Apakah kiranya kau berjanji akan mendukungku?” Aku menganguk mantap.
Tiba-tiba berlembar-lembar warna putih-putih berjatuhan. Tak lain adalah bunga sawo yang terinjak oleh kelelawar diatas dahan. Terimakasih Pohon sawo, berjanjilah engkau akan mendukungku. Kamipun berjanji akan menjagamu seperti menjaga hati kami.
Combinatorics Game
20.39 | Author: dzar
Games of Combinatorics
Aljabar
20.23 | Author: dzar
ALJABAR
CINTA PERTAMA
18.02 | Author: dzar
Menurut para ilmuwan, cinta pertama yang sudah tertanam tak bisa dihapuskan dari ingatan. Kenangan cinta pertama bisa membuat orang yang mengalami ketagihan lebih kuat dibandingkan narkoba jenis apa pun. Banyak orang dewasa tidak berdaya menahan jatuh cinta lagi kepada dambaan hatinya semasa kecil.










Jadi, jika si mantan adalah cinta pertama pasangan Anda, tak perlu buang-buang energi dan berharap si dia bisa melupakan perempuan itu. Justru yang perlu Anda lakukan adalah membuat pertemuan kembali pasangan dan mantannya tak pernah terjadi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) disusun berdasarkan silabus yang dikembangkan oleh sekolah. RPP secara umum adalah penjabaran silabus yang menggambarkan rencana rencana prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi ( SI ). RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, baik di kelas, laboratorium, dan/ atau lapangan. Seperti yang telah diuraikan dalam Standar Proses,setiap guru dalam satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk setiap Kompetensi Dasar secara lengkapa dan sistematis dengan tujuan agar pembelajaran berlangsung secara Interaktif, Inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi siswa agar berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Perumusan kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian yang dikembangkan dalam RPP pada dasarnya dipilih untuk menciptakan proses pembelajaran yang diharapkan dapat memfasilitasi siswa agar mampu menguasai SK dan KD. Seperti halnya pada silabus, agar suatu RPP dapat memberikan petunjuk kepada guru dan menciptakan pembelajaran yang berwawaskan pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka perlu dilakukan adaptasi terhadap beberapa komponen yaitu: 1. Pengecekan, penambahan dan/atau memodifikasi kegiatan pembelajaran pada RPP yang sudah ada di sekolah, sehingga kegiatan pembelajaran yang didesain bernuansa mengembangkan karakter, 2. Pengecekan, penambahan dan/atau memodifikasi Indikator Pencapaian kompetensi pada RPP yang ada di sekolah, sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian siswa dalam hal karakter, 3. Pengecekan, penambahan dan/atau memodifikasi teknik penilaian pada RPP yang sudah ada di sekolah  sehingga ada teknik penilaian yang dapat digunakan untuk  mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter siswa.

Dalam Standar Isi Mata Pelajaran Matematika SMP dinyatakan bahwa prinsip-prinsip Contectual Teaching and Learning ( CTL ) disarankan untuk diaplikasikan pada semua tahapan pembelajaran matematika. Jika dicermati muatan suatu proses pembelajaran yang dikelola secara CTL, yaitu adanya kegiatan: (1) konstruktivisme, (2) bertanya, (3) menemukan, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi, (7) penilaian yang autentik. Maka metode pembelajaran berbasis CTL berpotensi besar dapat memfasilitasi terintegrasinya nilai-nilai karakter pada diri siswa.

Adapun alternative nilai karakter yang dapat ditanamkan dan dikembangkan pada diri siswa terdapat dalam tanda kurung ( Dit Pembinaan SMP, 2010:53-58 ).
1.       Kegiatan pendahuluan, dalam kegiatan pendahuluan guru: a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Untuk kegiatan pendahuluan, macam kegiatan yang dapat dilakukan dan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dapat ditanamkan dan dikembangkan antara lain seperti berikut ini. a. Guru memasuki ruang kelas tepat waktu ( kedisiplinan ), b. Ketika guru memasuki ruang kelas, mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ( santun, kepedulian ), c. berdoa sebelum memulai pelajaran dan mendoakan siswa lain yang sedang sakit agar lekas sembuh ( kereligiusan, kepedulian ), d. memastikan siswa datang tepat waktu ( kedisiplinan ), e. memberikan teguran dengan sopan kepada siswa yang terlambat datang ( kedisiplinan, santun dan kepedulian ), f.  mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajarai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang sesuai dan akan dikembangkan.
2.       Kegiatan Inti, Proses pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KDyang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a.       Eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) melibatkan peserta didik mencati informasi yang luas dan  tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber
( mandiri, berfikir logis, kreatif, kerja sama ), 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain
( kreatif, kerja keras ), 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antar peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainya
( kerja sama, saling menghargai, peduli lingkungan ), 4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap pembelajaran ( rasa percaya diri, mandiri ), 5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, lapangan ( mandiri, kerja sama, kerja keras ).
b.       Elaborasi. Dalam kegiatan Elaborasi, guru: 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
( cinta ilmu, kreatif, logis ), 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis ( kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun ), 3) member kesempatan berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut jika benar ( kreatif, percaya diri, kritis ), 4) memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif ( kerja sama, saling menghargai, tanggung jawab )
c.       Konfirmasi. Dalam kegiatan Konfirmasi, guru: 1) member umpan balik positif baik lisan atau tertulis, member hadiah atas keberhasilan peserta didik ( saling menghargai, percaya diri, santun, kritis dan logis ), 2) memberikan konfirmasi setelah melakukan eksplorasi dan elaborasi melalui berbagai sumber ( percaya diri, kritis, logis, demokratis ), 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan ( memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri ), 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna: a. sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan dengan bahasa baku dan benar ( kepedulian dan santun ), b. membantu dalam menyelesaikan masalah ( kepedulian ), c. member acuan peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi ( kritis ), d. member informasi untuk bereksplorasi lebih lanjut ( cinta ilmu ), memberikan motifasi kepada peserta didik yang kurang atau berpartisipasi aktif ( kepedulian, percaya diri ).
3.       Kegiatan Penutup. Dalam kegiatan penutup, guru: a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri  membuat rangkuman/simpulan pelajaran ( kemandirian, demokratis, kritis, logis ), b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram ( kejujuran-mengetahui kelebihan dan kekurangang, demokratis ), c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran ( saling menghargai, percaya diri, santun, logis ), d. merencanakan kegiatan tindak lanjut ( PTL ) dalam bentuk remedial, pengayaan, konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, e. menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.

Dalam kegiatan penutup, ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar internalisasi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dapat lebih intensif sebagai berikut:  a. selain ilmu pengetahuan yang siswa dapat maka mendapat juga pelajaran moral yang berharga  dipetik memalui proses pembelajaran, b. penilaian bukan hanya kualitatif tetapi juga perkembangan karakter siswa, c. Umpan balik yang terkait dengan produk maupun proses harus menyangkut kompetensi dan karakter untuk menumbuhkan kemandirian, d. karya-karya siswa dipajang untuk menumbuhkan sikap saling menghargai orang lain dan percaya diri, e. Kegiatan tindak lanjut diberikan tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual tetapi juga kepribadian, f. selalu berdoa pada awal dan penutupan pelajaran sebagai nilai religious.

Adapun nilai-nilai karakter utama yang perlu dikembangkan untuk siswa SMP melalui mata pelajaran Matematika adalah: berfikir logis-kritis-kreatif-inofatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian, dan percaya diri. Teman-teman guru di Kota Tarakan khususnya jenjang SMP dan guru matematika selamat mencoba!